Pesta St, Teresia dari Kanak-Kanak Yesus ,Matius 18:1-5
Salib Post. Ketika para murid mempertanyakan posisi dan kedudukan tertinggi dalam Kerajaan Surga, Yesus menjawab dengan mengajak mereka bertobat dan menjadi seperti anak kecil, menjadi anak kecil di sini bukan berarti bersikap kekanak-kanakan, tetapi setiap murid Yesus dituntut untuk memiliki sikap hidup yang dimiliki oleh anak-anak kecil yang polos, jujur, sederhana, rendah hati, pemaaf, tidak gengsi, anak-anak kecil itu selalu terbuka dengan orang-orang di sekitarnya, dan ia sangat bergantung kepada orang tuanya.
Memang terlihat jelas pertentangannya dengan pola pemikiran dunia. Dunia mempersoalkan posisi, pangkat dan kedudukan, tetapi Yesus dan Kerajaan Allah menuntut pertobatan dan kerendahan hati, kesederhaan, kejujuran dan kepolosan seperti anak kecil.
Sabda Yesus melihat hal-hal sederhana, melayani dalam komunitas dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana, namun dilihat di dalam Tuhan.
St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus mengajarkan bahwa semua orang bisa mencapai kesucian melalui jalan atau cara-cara kecil, sederhana dan biasa. Pekerjaan-pekerjaan kecil atau tugas-tugas sederhana jika dilakukan dengan cinta kasih yang murni kepada Tuhan akan lebih bernilai daripada karya-karya besar tanpa cinta kasih.
Selama masa hidupnya St. Teresia melakukan tugas-tugas kecil dan sederhana. Ia suka mengepel lantai, mencuci dan menggosok pakaian, mencuci piring, membabat tanaman, merangkai bunga dan lain-lain. Bukankah Kita pernah melakukan tugas-tugas kecil itu? Ya, pasti pernah sekali dalam hidup. Tetapi apakah kita telah melakukannya dengan kasih? Atau kita kerjakan semua itu dengan rasa terpaksa, muka muram, dan tanpa sukacita, banyak mengeluh dan menyalahkan orang lain.
Jika pekerjaan-pekerjaan kecil itu dilakukan tanpa kasih, maka semuanya hanya akan menjadi beban dan tidak membawa berkat bagi diri sendiri dan sesama. Tetapi jika dilakukan dengan kasih, maka semuanya akan terasa sangat ringan, dan lebih lagi akan menjadi berkat bagi orang lain.
Jadi, bukan besarnya tugas yang menyucikan jiwa seseorang. Melainkan besarnya cinta kasih selama melaksanakan tugas-tugas itulah yang menghantar orang itu pada kesucian. Kesetiaan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil adalah dasar untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Sejatinya, karya-karya besar adalah puncak dari karya-karya kecil yang dilakukan dengan kesetiaan dan cinta kasih.
Supaya bisa melakukan tugas-tugas kecil dan sederhana dengan kasih, kita harus memiliki kerendahan hati yang mendalam. Hanya orang yang rendah hati yang bisa melakukan hal-hal kecil dengan kasih. Orang yang tinggi hati akan merasa terhina kalau melakukan hal-hal sederhana dan kecil. Mereka lupa akan kebenaran ini: bukan besarnya tugas yang membuat orang mencapai kesucian. Melainkan kerendahan hati dan kasih dalam melaksanakan tugaslah yang membuat orang mencapai kesucian. Ingatlah kata-kata St. Yohanes dari salib berikut ini: Di akhir hidup, semua manusia akan diadili berdasarkan cinta kasih.
Apakah yang dicari dalam hidup: gengsi, sanjungan, posisi, kedudukan, pangkat atau kerendahan hati dan kerelaan serta ketulusan untuk melayani? Pesan Pesta St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus hari ini, adalah mengajak kita untuk semakin merendahkan diri ketimbang berlomba untuk mencari siapa yang terbesar di antara kita. Yesus menuntut kita untuk belajar semakin merendahkan hati dan menjauhkan sikap kesombongan rohani. Marilah kita mengerjakan setiap pekerjaan kecil dan sederhana namun dijiwai dengan cinta kasih yang besar dalam melayani. Setiap pekerjaan yang kita lakukan adalah sarana bagi kita untuk melayani sesama dan memuliakan Tuhan.
No comments:
Post a Comment